Halo Sahabat
Safeclo! Pernahkan kalian mendengar dan melihat berita kecelakaan kerja? Lalu,
hal apakah yang pertama kali kalian pikirkan ketika mendengar kata tersebut?
Apakah kecelakaan di tempat kerja, kecelakaan karena proses kerja, atau
kecelakaan akibat dari human error? Yaps, semua itu benar ya Sahabat
Safeclo. Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak diharapkan yang
menyebabkan cedera, kerusakan, atau kerugian dalam konteks pekerjaan. Wah, ternyata dampak dari kecelakaan
kerja cukup besar ya. Oleh karena itu, perlu adanya suatu metode yang dapat
diterapkan untuk meminimalisir kemungkinan adanya kecelakaan kerja yaitu dengan
menerapkan Permit To Work sebelum
dilakukannya suatu pekerjaan. Eitss, apa
itu Permit To Work? Apakah Sahabat
Safeclo familiar dengan kata tersebut?
Apa itu Permit To
Work?
Permit To Work atau sistem izin kerja adalah suatu prosedur formal yang diterapkan oleh perusahaan sebelum
memulai suatu pekerjaan tertentu dimana pekerjaan tersebut memiliki potensi
risiko yang tinggi. Permit To Work
berisikan sebuah mekanisme yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
menginformasikan terkait potensi dan cara pengendalian bahaya yang dapat
berdampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan, serta keselamatan. Sehingga
dapat kita simpulkan bahwa Permit to Work
mengharuskan seorang pekerja atau kontraktor untuk mendapatkan izin tertulis
sebelum memulai pekerjaan yang dikategorikan memiliki risiko tinggi.
Pekerjaan berisiko tinggi yaitu
suatu pekerjaan yang berdasarkan hasil penilaian identifikasi bahaya atau
penilaian risiko mempunyai tingkat resiko tinggi ditinjau dari tingkat
keparahan dan frekuensi terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Berikut ini
jenis-jenis pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi sehingga memerlukan Permit To Work.
- Hot work
Jenis pekerjaan yang berada di area
panas atau memerlukan api terbuka. Contohnya: pengelasan, pengeboran logam, dan
sandblasting.
- Cold work
Jenis pekerjaaan yang berhubungan
dengan perbaikan, pemeliharaan, atau kontruksi dimana pekerjaan tersebut tidak
bersifat rutin dan tidak perlu menggunakan peralatan yang menimbulkan api.
Contohnya: pengecatan, pekerjaan banguanan, dan pekerjaan sipil.
- Confined space atau bekerja di ruang terbatas
Jenis pekerjaan dimana seluruh atau
sebagian dari tubuh pekerja harus memasuki dan melakukan pekerjaan di ruang
terbatas. Contohnya: vessel, tangki,
dan lubang galian.
- Excavation/ penggilingan
Jenis
pekerjaan yang dilakukan menggunakan alat bantu mesin penggilingan.
- Electrical work
Jenis
pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan. Contohnya: power supply, relay panel, perkabelan, dll.
- Radiography work
Jenis
pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi sinar X.
- Lifting work
Jenis
pekerjaan mengangkat benda dengan beban kerja yang berat dengan frekuensi yang
cukup sering.
- Pekerjaan di ketinggian
Jenis
pekerjan yang dilakukan di area ketinggian. Contohnya: pekerja bangunan,
pemasangan cladding, panjat tower, dll.
Kunci Pengendalian Permit
To Work
Setelah
mengetahui apa itu Permit To Work dan
jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan izin kerja. Penting bagi seorang pekerja
yang berkecimpung di bidang K3 untuk mengetahui apa saja kunci pengendali Permit To Work agar prosedur tersebut dapat berjalan dengan
baik sehingga dapat meminimalisir adanya kecelakaan kerja. Beberapa hal yang
dapat dijadikan aspek penilaian dalam pengendalian Permit To Work, antara lain seperti identifikasi risiko, komunikasi
yang efektif, kendali pekerjaan, kesadaran keselamatan serta evaluasi dan
pembelajaran. Berikut ini penjelasan lebih rincinya.
1. Identifikasi risiko pada Permit to Work dapat digunakan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko pada pekerjaan tertentu. Dengan
mempertimbangkan risiko yang ada sehingga dapat diberikan rekomendasi
pengendalian yang sesuai sebelum dimulainya suatu pekerjaan tersebut.
2. Komunikasi yang efektif juga
berperan penting sebagai sarana penyampaian prosedur Permit to Work yang efektif antara manajemen, supervisor, dan
pekerja. Sehingga dengan adanya komunikasi yang efektif dapat memastikan bahwa
semua pihak terlibat memahami tugas, tanggung jawab, serta prosedur keselamatan
yang harus diikuti.
3. Kendali pekerjaan akan memberikan
kendali yang ketat terhadap pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja. Hanya
pekerja yang memiliki izin kerja yang sah yang diizinkan untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko pekerjaan yang
tidak diotorisasi.
4. Pentingnya menumbuhkan kesadaran
akan keselamatan kerja dengan memperhatikan risiko dan tindakan pencegahan yang
diperlukan, Permit to Work dapat
memberikan upgrade mengenai kesadaran
keselamatan antara semua personil yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Hal ini
dapat membantu untuk menciptakan safety
culture yang kuat di tempat kerja.
5. Evaluasi dan pembelajaran terhadap
pengimplementasian Permit to Work
sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas prosedur
keselamatan yang ada dan memperbaikinya apabila hal tersebut diperlukan. Hal
ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang dinamis di mana pembelajaran
terus berlanjut
Prosedur Penggunaan Surat Izin Kerja atau Permit To Work
Prosedur
Ijin Kerja disusun dan ditetapkan sebagai panduan untuk mengeliminasi dan
mengurangi risiko potensi bahaya dari suatu pekerjaan yang memiliki potensi
risiko tinggi sehingga dapat meningkat produktivitas kerja. Dalam hal ini terdapat
beberapa tahapan yang harus seorang pekerja ketahui mengenai prosedur
penggunaan dari Surat Izin Kerja, diantaranya:
A. Order Kerja
Order kerja
yang telah disetujui oleh pimpinan pekerjaaan akan di evaluasi oleh manajer HSE
untuk memastikan semua pengendaliaan telah terpenuhi. Perlu diingat juga bahwa
lokasi yang memerlukan Permit To Work adalah
lokasi yang memiliki risiko tinggi.
B.
Pengajuan
Surat Izin Kerja
1. Pimpinan pelaksana pekerjaan mengisi
formulir izin kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang berisiko tinggi
tersebut.
2. Izin kerja selanjutnya disampaikan
kepada pimpinan area dimana pekerjaan akan dilakukan.
3. Dalam pekerjaan khusus tertentu yang
melibatkan pihak security/ pemadam
kebakaran, maka harus dilampirkan bukti surat persetujuannya.
4. Petugas yang ditunjuk sebagai
pelaksana K3 memastikan area kerja dimana pekerjaan akan dilakukan dalam
kondisi aman terkendali.
C.
Persetujuan
dan penertiban surat izin pekerjaan
1. Surat izin kerja hanya dapat
diterbitkan bila sudah dipastikan semua lokasi aman dari potensi bahaya. Bila
masih meragukan maka pimpinan menunda untuk menerbitkan surat izin kerja dan
dapat mengkonsultasikannya dengan Ahli K3 untuk menentukan tindakan pencegahan
yang sesuai.
2. Bila lokasi sudah dinyatakan aman
maka surat izin kerja ditandatangani oleh pimpinan area terkait dan pelaksana
K3.
3. Kemudian pihak pelaksana
menandatangani pernyataan untuk mematuhi semua ketentuan yang telah disepakati.
D.
Pelaksanaan
pekerjaan
Terdapat beberapa hal yang perlu
kita ketahui mengenai pelaksanaan pekerjaan ditempat kerja, diantaranya:
1. Pelaksana dapat melakukan
pekerjaannya setelah izin kerja disetujui dan berkewajiban melaksanakan
pekerjaan tersebut sesuai dengan instruksi kerja yang ada.
2. Pelaksana pekerjaan selama melakukan
pekerjaannya memasang salinan surat izin kerja dekat tempat dimana ia bekerja.
3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai semua pekerja yang terlibat harus dilakukan FIT TO WORK untuk memastikan selama pekerjaan berlangsung dalam
keadaan sehat.
4. FIT TO WORK dilakukan oleh Petugas Paramedis Perusahaan
5. FIT TO WORK harus dilakukan tiap hari sebelum melaksanakan pekerjaan.
E.
Penyelesaian
pekerjaan
1. Bila pekerjaan telah selesai maka
pelaksana pekerjaan bersama pelaksana K3 atau petugas yang ditunjuk oleh
pimpinan area melakukan inspeksi untuk memastikan bahwa daerah bekas kerja
telah bersih dari peralatan yang ada dan bebas dari material pencemaran
lingkungan.
2. Pimpinan area atau petugas yang ditunjuk dan pelaksana atau pekerja menandatangani surat izin sebagai bukti bahwa pekerjaan telah selesai
Referensi
admin. (2022, Maret 16). permit izin
kerja. Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.
Ansor, R. (2023, Desember 22). 7
Poin Penting Tentang Izin Kerja (Work Permit) Yang Harus Diketahui Pekerja Dan
Supervisor. Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
HRF. (2023, April 3). Mengenal Work
Permit atau Izin Kerja. Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Saputro, A. W., Sariyasa, P., & Prayitno, W. (2012, November 14). penerapan sistem permit to work sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja PT Chandra Asri Petrochemical TBK Cilegon Banten. Retrieved Desember 12, 2012, from digilib.uns.ac.id: file:///C:/Users/Asus/Downloads/Adin Waluyo Saputro-R.0009003.pdf