[SAFETYCLOPEDIA] - GETARAN


Waspadai adanya potensi bahaya getaran!

 


HALO SOBAT SAFETY!

Sobat Safety pasti sudah tidak asing lagi saat mendengar kata “getaran”. Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa menjumpai adanya getaran yang dihasilkan dari benda, mesin, ataupun kendaraan yang sedang beroperasi. Berada di lingkungan yang terpapar getaran adalah suatu hal yang biasa apabila getaran yang kita rasakan memiliki frekuensi yang rendah. Namun, bagaimana  jika kita berada di lingkungan atau terpapar getaran dalam jangka waktu yang lama dengan frekuensi getaran yang cukup besar? Apakah kondisi tersebut masih bisa dikatakan aman? Tentu tidak aman ya Sobat Safety. Perlu diketahui, getaran memiliki potensi bahaya lho. Apa saja sih potensi bahaya dari getaran? Yuk simak penjelasan berikut ini:

 

Apa itu getaran?

Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan hingga keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Salim, 2002). Sedangkan menurut Permenaker No. 13/MEN/X/2011, getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya.

 

Sumber Getaran

Terdapat beberapa jenis sumber getaran. Getaran di lingkungan kerja berasal dari peralatan/mesin yang memiliki motor penggerak, suara yang terlalu keras, dan alat transportasi yang sedang beroperasi di permukaan yang tidak rata. Salah satunya saat kita berkendara di jalan yang permukaannya tidak rata, maka transportasi yang kita tumpangi akan bergerak dan menimbulkan getaran yang dapat dirasakan pada seluruh anggota tubuh (whole body vibration). Hal ini sama halnya dengan pekerja yang sedang melakukan pengeboran pada sebuah paving, pekerja tersebut akan merasakan getaran pada sebagian tubuhnya (partial body vibration) yaitu pada bagian tangan hingga lengan.

 

Jenis Getaran

Menurut Santiasih (2019), getaran dapat dibedakan menjadi 2 jenis :

     Getaran mekanis

Getaran mekanis adalah getaran suatu benda yang mengalami pergeseran linear atau pergeseran sudut. Contoh dari getaran mekanis adalah pegas, getaran pada bandul, getaran senar gitar, dan getaran zat atom pada zat padat.

     Getaran non mekanis

Getaran non mekanis adalah suatu getaran yang melibatkan adanya perubahan pada besaran fisika. Contoh dari getaran non mekanis adalah medan listrik dan medan magnet.

Setelah mengetahui jenis-jenis getaran tersebut, getaran mekanis dapat dibedakan lagi menjadi dua berdasarkan getaran yang dirasakan oleh responden, yaitu :

     Getaran seluruh tubuh (whole body vibration)

Getaran seluruh tubuh adalah paparan getaran yang dirasakan oleh seluruh anggota tubuh. Getaran seluruh tubuh biasanya dihasilkan oleh mesin industri, pertanian, konstruksi atau peralatan transportasi yang ditransmisikan pada seluruh tubuh

     Getaran pada bagian tubuh tertentu (partial body vibration)

Getaran pada bagian tertentu adalah getaran yang dirasakan pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki yang berkontak dengan permukaan atau mesin yang menimbulkan getaran.

 

Potensi Bahaya dari Getaran 

 


Hand-arm vibration syndrome (HAVS)

 

Berada di lingkungan yang memiliki frekuensi paparan getaran yang besar dalam waktu yang cukup lama dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK). Salah satunya hand-arm vibration syndrome (HAVS). Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar getaran dapat mengalami kerusakan pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan melemahnya otot.

 

Pengukuran Getaran


 

Human Vibration Meter 200

 

Untuk mengetahui besarnya paparan getaran, dapat dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur getaran yaitu human vibration meter. Alat ini akan disambungkan ke smartphone pada aplikasi LD Atlas melalui wifi. Pada aplikasi tersebut akan memunculkan frekuensi paparan getaran yang dirasakan oleh pengguna. Untuk mengetahui frekuensi tersebut aman atau tidak dapat dilakukan perbandingan dengan standar-standar yang berlaku.

 

Standar-Standar Getaran

Terdapat beberapa standar pengukuran getaran yang dapat dijadikan acuan. Standar tersebut terdapat pada peraturan atau standar nasional berikut ini:

     Permenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

     SNI 7054:2019 Tentang Pengukuran getaran pada lengan dan tangan pekerja

     Permenkes  No. 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri

 

Pengendalian Potensi Bahaya Getaran

Pengendalian bahaya getaran dapat dilakukan dengan cara menghindari atau mengganti sumber getaran dengan alat atau mesin yang memiliki frekuensi getaran lebih rendah, memasang dumping untuk meredam getaran pada mesin, mengurangi lama pajanan dari sumber getaran, dan menggunakan APD berupa sarungan tangan yang lebih tebal.


Referensi :

Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome. (2017, January 3). Safety Sign Indonesia. https://www.safetysign.co.id/news/283/Bahaya-Getaran-Pada-Alat-Kerja-Pekerja-Berisiko-Terkena-Hand-Arm-Vibration-Syndrome

Rokhman, T. (2016, Agustus). Analisis Getaran Pada Footrest Sepeda Motor Tipe Matic dan Non-Matic. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 4(2), 31-40.

Santiasih, dkk. (2019). Modul Praktek Pengukuran Lingkungan Kerja. Surabaya : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.