
HAI
HAI SOBAT SAFETY!
Apa
Itu Bahan Kimia Berbahaya?
Menurut
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP. 187/MEN/1999, bahan kimia berbahaya
adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat
kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.
Simbol Bahan Kimia Berbahaya
Pada
Bahaya Bahan Kimia ini, terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Istilah tersebut antara lain :
o BDS
: Bagian Dalam Sejuta (ppm)
o NAB
: Nilai Ambang Batas (TVL-TWA)
Paparan bahan kimia maksimal pada
periode waktu 8 jam kerja
o PSD
: Pajanan Sementara yang Diijinkan (TLV-STEI)
Paparan bahan kimia maksimal yang boleh diterima pada periode singkat (<15>
o KTD
: Kadar Tertinggi yang Diperkenankan (TLV-C)
Kadar zat kimia di udara yang tidak boleh
dilampaui bahkan sekejap
Apakah
bahan kimia ini memiliki jenis, penggolongan atau terdapat klasifikasi bahan
kimia berbahaya?
Pastinya
ada sobat safety! Klasifikasi Bahan Kimia Berbahaya sendiri ini, berdasarkan :
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No.KEP.187/MEN/1999
1. Bahan
beracun
2. Bahan
sangat beracun
3. Cairan
mudah terbakar
4. Cairan
sangat mudah terbakar
5. Gas
mudah terbakar
6. Bahan
mudah meledak
7. Bahan
reaktif
8. Bahan
oksidator
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.07 Tahun 2001
1. Mudah
meledak (explosive)
2. Pengoksidasi
(oxidizing)
3. Sangat
mudah sekali menyala (extremely flammable)
4. Sangat
mudah menyala (highly flammable)
5. Mudah
menyala (flammable)
6. Amat
sangat beracun (extremely toxic)
7. Sangat
beracun (highly)
8. Beracun
(moderately toxic)
9. Berbahaya
(harmful)
10. Korosif
(corrosive)
11. Bersifat
iritasi (irritant)
12. Berbahaya
bagi lingkungan (dangerous to the environment)
13. Karsinogenik
(carcinogenic)
14. Teratogenik
(teratogenic)
15. Mutagenik
(mutagenic)
DAMPAK
BAHAYA DARI TERPAPARNYA BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Mengetahui
keadaan fisik bahan kimia berbahaya adalah faktor penting dalam mengetahui efek
negatif bagi tubuh. Keadaan fisik kimia yang menentukan jalur yang digunakan
untuk masuk ke dalam tubuh. Misalnya, gas dengan mudah masuk ke dalam tubuh jika
terhirup, sementara cairan lebih untuk diserap melalui kulit.
Akan
tetapi, secara umum terdapat beberapa akibat yang sering dialami oleh para
pekerja seperti :
·
Kerusakan organ
·
Melemahnya sistem
kekebalan tubuh
·
Perkembangan alergi atau
asma
·
Masalah reproduksi dan
cacat lahir
·
Efek pada perkembangan
mental, intelektual atau fisik anak-anak
·
Kanker
·
Iritasi kulit, cedera
mata atau kebutaan yang disebabkan oleh produk kimia korosif
·
Produk beracun, seperti
uap dan asap, yang disebabkan oleh pencampuran bahan kimia yang tidak
kompatibel
·
Luka bakar serius dari
pelarut yang mudah terbakar yang terbakar
Cara
Mengurangi Risiko Bahaya Bahan Kimia :
·
Menghilangkan sumber
potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja
·
Mengganti dengan bahan
kimia lain yang memiliki potensi bahaya rendah
·
Membatasi pajanan sumber
potensi bahaya
·
Menerapkan perubahan
dalam cara orang bekerja seperti merotasi jadwal mereka atau mengatur ulang
tugas pekerjaan
·
Menyediakan Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB) dan label bahan kimia
·
Menggunakan APD yang
sesuai
·
Selalu ikuti petunjuk dan
tindakan pencegahan yang tercantum pada label